Shuri telah mati-matian membesarkan putranya agar bisa menempuh jalan yang sama seperti suaminya. Namun, bertentangan dengan antusiasmenya, nilai putranya tidak bagus, dan stres serta frustrasi karena tidak punya waktu untuk ngeseks. Suatu hari, dia memperhatikan bahwa teman putranya, Tatsuya, sedang meraba-raba tubuhnya ketika tidur. “Aku mau menghukummu…” kata Shuri, dia dengan marah mulai mengelus kemaluannya. Shuri yang kehilangan akal sehat dan hanya bisa memikirkan tentang seks, tidak puas hanya dengan masturbasi saja.